Daun Afrika
Asal Usul Daun Afrika
Daun afrika asal usulnya memang dari afrika, terutama dari
kawasan sub-sahara alias afrika utara. Negara di benua afrika itu yang paling
progresif melakukan penelitian adalah Nigeria. Penamaan sebagai daun afrika
selatan bukanlah menunjukkan asalnya dari negara Afrika Selatan atau dari
kawasan vegetasi afrika bagian selatan.
Adalah masyarakat Cina terutama Taiwan yang memulai
menyadari kehebatan dan melakukan pengembangan kemanfaatan daun pohon yang
bernama ilmiah Vernonia amygdalina. Penamaan Nan Fei Shu (nan itu berarti
selatan) tidaklah menunjukkan tempat absolut dari bagian benua afrika,
melainkan letak relatif dari cina; bumi di selatan cina, maksudnya.
Entah kapan dan oleh siapa tanaman ini bisa sampai ke negeri
cina. Belum bisa dipastikan kebenaran cerita bahwa daun ini sudah dimanfaatkan
kaisar dan kalangan istana jaman cina kuno dulu. Saya berpikir bahwa informasi
yang diketoktularkan secara copy-paste itu bersifat hoax. Jelas menyebarnya
pohon yang dalam bahasa Inggris bernama bitter leaf ini tidak ada hubungannya
dengan hadist "belajarlah walau pun sampai ke negeri cina," sebab
kelihatannya dalam hal pemanfaatan pohon ini sebagai obat, justru masyarakat
cina belajar pada orang afrika yang dulu-dulunya belajar dari monyet tidak
berbuntut.
Belajar dari Monyet
Betul sekali, adalah simpanse, jenis kera cerdas yang bisa main
film, yang memberikan inspirasi kepada manusia afrika, ihwal kemujaraban
khasiat daun afrika.
Daun afrika bukanlah makanan sehari-hari bagi simpanse.
Seperti juga kita, simpanse mungkin tidak suka rasa pahit yang luar biasa ini.
Namun begitu, jika terkena infeksi, simpanse mencari dan memakan daun dari
perdu yang tingginya bisa mencapai 5 meter ini.
Di jaman masih banyak orang
belajar dari alam, dan peka terhadap fenomena alam sekitarnya, wajar jika ada
orang-orang bijak dan kritis menangkap perilaku monyet hitam lucu ini dalam
mengobati diri jika terserang sakit. Dari situ kemudian manusia mencoba
membongkar rahasia dibalik keampuhan daun afrika dalam mengobati penyakit
infeksi oleh sebab cacing, plasmodium malaria, bakteri, dan jamur.
Sekarang, daun afrika telah menyebar ke seantero dunia.
Awalnya disosialisasikan oleh biarawati dan gerakan sosial lainnya. Produknya
telah mencapai benua amerika dan dipasarkan melalui amazon[dot]com. Di
Indonesia diperkirakan masuk pada awal tahun 2000-an. Daun afrika pertama
ditanam di pulau Jawa pada 2008 di Bogor. Ada beberapa penelusuran melalui mesin Google pada tahun 2004 dengan kata kunci "daun afrika"
Daun afrika dalam data Google Search Engine |
Pemanfaatan Daun Afrika
Pemanfaatan daun afrika sebagai obat herbal berbentuk kapsul atau teh herbal, tampaknya merupakan trend yang terbangun di luar afrika. Aslinya di afrika, daun ini umumnya diolah menjadi beragam produk kuliner.Bandung Raya Paling Ideal Sebagai Pusat Pengembangan Daun Afrika
Tatar Bandung bisa menjadi kawasan ideal pengembangan daun
afrika ini. Kebanyakan orang berpikir bahwa tanaman ini cocok di tempat panas,
dataran rendah. Yang terpikir soal afrika adalah daerah panas yang bikin
gosong. Padahal di afrika tropis ada puncak gunung Kilimanjaro dengan es abadi.
Mengapa Tatar Bandung penting bagi usaha tani pohon daun
afrika?
- Di habitat aslinya pohon daun afrika ini tumbuh pada
ketinggian lebih dari 1500 m dpl. Bandung kota hanya plus minus 700 m dpl,
sesungguhnya masih kurang ideal. Di halaman saya, perdu berkayu ini mampu
berbunga, waktunya di sekitar akhir tahun, tetapi gagal berbuah. Bunga-bunga
mengering setelah semerbak sejenak. Di tempat yang rendah, seperti Jakarta dan
Tangerang serta Medan, hampir semua pemilik pohon, tidak pernah melihat pohon
daun afrika miliknya berbunga. Wangi bunga berwarna putih ini mirip melati
tetapi lebih lembut dan kurang merebak. Jika mendapatkan lahan ideal, pohon
daun afrika ini akan berbuah, dan orang akan berebut mencoba khasiat
afrodisiak, obat kuat, gitu.
Kebun daun afrika pada lahan kritis terlantar - Bandung tempat bercokol beberapa perguruan tinggi yang memiliki kompetensi terkait pengembangan produk dan produksi. Ada ITB yang merupakan perintis pendidikan sains di Indonesia; ada Unpad yang fakultas farmasinya cukup eksis dalam menghasilkan formula obat herbal terstandar; ada Unpas yang bidang teknologi pangannya cukup menonjol. Jadi tidak ada alasan daun afrika tidak sukses di Bandung
- Pada level perdagangan, di Bandung juga banyak toko herbal dan jamu yang telah lahir dan tumbuh puluhan tahun, masing-masing memiliki pelanggan yang bejibun, tidak hanya warga kota, tetapi datang dari luar kota. Salasatu yang terkenal, sudah tumbuh 3 generasi, adalah toko bahan jamu Babah Kuya. Keberadaan toko-toko besar ini mempermudah akses kepada para pengobat alternatif atau pengguna langsung daun afrika.
- Komunitas kreatif sudah menjadi ciri unggul Bandung,
utamanya dalam sektor kuliner, makanan dan minuman. Daun afrika membutuhkan
“darah segar” ide dan gagasan pemanfaatan. Daunnya yang amat pahit ini sering
menjadi kendala, sekalipun bagi mereka yang benar-benar ingin sembuh dari
penyakit. Mungkin merupakan potensi bisnis bisa menyajikan daun afrika dalam
menu sup atau minuman hangat yang nikmat.
antioksidannya hijau daun afrika yang eksotik
Ragam Produk Daun Afrika
Sekarang ini produk berbahan baku daun afrika sudah mulai
diterima masyarakat. Pada umumnya masih sederhana dalam bentuk teh herbal. Para
produsen dan pedagang mulai menggeliat di Medan, Batam, Jakarta, dan Jawa
Barat. Di Amerika Serikat pun, produk yang mampu dimasyarakatkan baru bentuk
teh herbal ini.
daun afrika di atas meja makan untuk lalap |
Daun afrika ini masih luas kemungkinan pengembangan produk.
Selain teh herbal, baik dengan simplisia segar (saya lebih suka), maupun pun
kering, telah dicoba memroduksi sabun muka dengan kandungan virgin coconut oil
dan ekstrak daun afrika. Beberapa teman dekat yang mencobanya, melaporkan kesan
positif atas produk ini. Umumnya melaporkan baik untuk mengatasi jerawat.
Berikutnya akan diproduksi krim wajah
daun afrika sabun wajah |
Selain itu, bagi yang tidak suka rasa pahit daun afrika
segarnya jika dilalab, atau tidak bisa menikmati aroma teh herbalnya yang
menyengat, saya mencoba melakukan inovasi produksi teh herbal difermentasi.
Khasiatnya diperkuat.
daun afrika diekstrak dan difermentasi, segar dan sehat |
Khasiat Daun Afrika Sampai Ke Mana
Khasiat hebat daun afrika (Vernonia amygdalina), sudah
banyak yang merasa. Dalam ujicoba pada tetangga, teman, keluarga, hasilnya
penting sekali. "Kelinci" percobaan yang mengeluh nyeri sendi,
rata-rata berusia di atas 50 tahun, 100 % sembuh. Data bagus sempurna juga
terjadi pada kelompok keluhan kesehatan berupa sulit tidur alias insomnia. Tak
ada penderita yang berdaya melawan daun afrika soal gangguan begadang pada saat
seharusnya tubuh tidur beristirahat. 100% dijamin.
Harus diakui bahwa pada penyakit yang paling banyak
mendaftar ke klinik daun afrika, yaitu diabetes, hasilnya belum terlalu bisa
bergembira. Boleh dikata fifty-fifty. Ada yang melaporkan rasa syukur yang
mendalam karena kadar gula darah bisa mencapai tingkat mendekati normal tanpa
obat. Ada juga yang merasa masih jauh dari harapan kesembuhan. Biasanya hasil
tergantung pada kebiasaan diet total, olahraga, dan istirahat.
Gejala sakit kepala dan migrain juga merupakan sasaran
keluhan kesehatan dengan hasil sangat memuaskan bila mengonsumsi daun afrika
secara teratur. Pada umumnya, gejala sakit kepala ini yang terkait dengan
hipertensi dan kadar kolesterol darah yang tinggi. Pada kasus-kasus hipertensi,
memakan daun afrika selembar setiap hari mendapatkan manfaat perbaikan.
Sedangkan pada kasus kadar kolesterol yang tinggi, memakan selembar daun afrika
per hari kurang berpengaruh pada perbaikan. Kolesterol utamanya lebih terkait
pada diet secara menyeluruh dan jangka panjang. Ada yang sembuh, satu, tetapi
dicatat sebagai pelaku jus terapi yang ketat.
Perlu dicatat bahwa hasil-hasil ini diperoleh dengan sediaan
yang sama, yaitu daun afrika segar langsung petik dari pohonnya. Walau pun bisa
memroduksi dan menyediakan bagi khalayak dalam bentuk daun kering seperti teh
herbal atau dalam bentuk kapsul serbuk daun, saya lebih senang masyarakat
mengonsumsinya dalam wujud lalapan. Lalapan pahit babat penyakit, itulah daun
afrika.
Makan Daun Afrika, Hilang Segala Derita
Tentu saja judul itu kalimat ala iklan yang umum kita lihat
dan dengar. Perbedaannya, daun afrika tidak berdusta bahwa tanaman asal afrika
ini berkhasiat menyembuhkan beragam penyakit. Apapun keluhan kesehatan Anda,
Anda harus mencobanya. Makan selembar daun setiap hari. Toh memang kita harus
makan sayur setiap hari, bukan?
Jangan diolah
Saya kurang setuju jika daun afrika ini diolah berupa teh dan kapsul isi serbuk,
bukan ekstrak. Harganya jadi mahal padahal khasiatnya berkurang. Yang
dikhawatirkan daun afrika dalam kemasan akan terkontaminasi mikroba akibat
pengolahan yang tidak memenuhi standar pembuatan makanan dan obat yang baik.
Sedia stek bibit daun afrika
Jadi, saya hanya menyediakan bibit stek yang terjamin
tumbuhnya. Penyediaan dalam bentuk pot atau polibag akan menyulitkan pengiriman
dan meningkatkan harga. Jadi, cukup dalam bentuk stek, pelihara dengan baik,
makan daun murninya saja. Murah, meriah tanpa derita, khasiatnya sudah
mendunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar