Sabtu, 12 Maret 2016

BATU GINJAL

SERBA SERBI SAKIT BATU GINJAL

Gambaran Singkat

Ginjal adalah dua organ berbentuk kacang yang terletak di bawah dada Anda, satu di setiap sisi tulang belakang. Ginjal berfungsi membuang kelebihan air dan limbah dari darah menghasilkan urin. Ginjal juga memproduksi hormon dan menjaga keseimbangan kadar garam dalam darah. Tabung sempit yang disebut ureter membawa urin dari ginjal ke kandung kemih, suatu penampung berbentuk oval untuk urin di perut.
Batu ginjal merupakan suatu kondisi terbentuknya material keras yang menyerupai batu di dalam ginjal. Material tersebut berasal dari sisa zat-zat limbah di dalam darah yang dipisahkan ginjal yang kemudian mengendap dan mengkristal seiring waktu.
Endapan batu di dalam ginjal bisa disebabkan oleh makanan atau masalah kesehatan lain yang mendasari. Berdasarkan jenis-jenis batu ginjal, kondisi ini dapat dibagi menjadi empat jenis utama, yaitu batu kalsium, batu asam urat, batu struvit, dan batu sistin.
Jenis yang paling umum dari batu ginjal mengandung kalsium oksalat atau kalsium fosfat. Jenis yang kurang umum dari batu ginjal, yang disebabkan oleh infeksi pada saluran kemih, disebut batu struvite. Batu ginjal langka lainnya termasuk batu asam urat dan batu cysteine.

Penyebab Batu Ginjal

Pembentukan batu ginjal sebagai akibat dari urin dengan konsentrasi tinggi bahan kimia tertentu (seperti kalsium, oksalat, fosfat, asam urat dan lain-lain) dan suatu zat berkonsentrasi rendah yang menghentikan pembentukan batu (inhibitor kemih seperti sitrat dan magnesium).
Infeksi saluran kemih, gangguan ginjal seperti penyakit ginjal cystic, dan gangguan metabolisme tertentu juga berhubungan dengan pembentukan batu ginjal.
Batu kalsium oksalat mungkin juga dapat terbentuk pada orang penderita peradangan usus kronis atau telah mengalami operasi usus bypass, atau operasi ostomy (pembukaan dibuat di kulit sebagai cara untuk produk limbah meninggalkan tubuh).

Faktor Risiko

Batu ginjal lebih sering terjadi pada pria, dan paling sering antara usia 40 hingga 70 tahun. Begitu Anda memiliki lebih dari satu batu, maka cenderung terdapat batu lain lagi.

Gejala Sakit Batu Ginjal

Gejala batu ginjal bisa berupa nyeri pada pinggang, perut bagian bawah, dan selangkangan. Selain rasa nyeri, gejala-gejala batu ginjal lainnya bisa berupa muntah-muntah, menggigil dan demam.
Banyak orang mungkin tidak merasakan gejala apapun. Gejala pertama dari batu ginjal adalah rasa sakit yang parah, yang dimulai secara tiba-tiba ketika batu bergerak dalam saluran kemih dan menghalangi aliran urin.
Biasanya, Anda akan merasakan nyeri, kram tajam di punggung dan samping tubuh Anda, dan sekitar daerah ginjal. Rasa sakit dapat berpindah ke perut bagian bawah nantinya. Kadang Anda juga mungkin mengalami rasa mual hingga muntah.
Pada saat batu ginjal bergerak dan tubuh mencoba untuk mendorongnya keluar, darah dapat muncul dalam urin Anda yang membuat urin berwarna merah muda. Begitu batu ginjal bergerak menuruni ureter menjadi lebih dekat dengan kandung kemih, Anda mungkin akan menjadi lebih sering merasa perlu untuk buang air kecil atau mengalami sensasi terbakar saat buang air kecil. Jika mengalami demam dan rasa menggigil selain gejala-gejala tersebut, infeksi mungkin telah terjadi.

Penderita batu ginjal di Indonesia

Batu ginjal merupakan penyakit yang jumlah penderitanya relatif tinggi di Asia, khususnya di Indonesia. Menurut survei yang dilakukan oleh US Census Bureu pada tahun 2004, jumlah penderita batu ginjal di Indonesia diperkirakan mencapai 876.000 orang. Batu ginjal merupakan kondisi yang cukup umum diderita oleh orang-orang yang berusia 30 hingga 60 tahun. Penyakit ini lebih banyak diderita oleh pria dibandingkan wanita.

Diagnosa

Dalam mendiagnosis batu ginjal, pertama-tama dokter akan mencoba menggali keterangan terlebih dahulu dari pasien seputar gejala-gejala yang dialaminya. Biasanya dokter akan menanyakan apakah pasien pernah menderita batu ginjal sebelumnya, memiliki riwayat keluarga berpenyakit sama, atau apakah belakangan pasien sering mengonsumsi makanan atau suplemen yang bisa memicu terbentuknya batu ginjal.
Setelah keterangan lisan tersebut dikumpulkan, dokter akan melakukan sejumlah tes untuk memastikan diagnosisnya jika diperlukan. Tes tersebut bisa berupa tes urin, tes darah, dan pemeriksaan lewat citra gambar seperti intravenous urogram, CT scan, dan X-ray.
USG rongga perut termasuk ginjal yang mengandung batu ginjal

Pencegahan Terbentuk/Membesarnya Batu Ginjal

Anda akan cenderung untuk memiliki batu lain jika Anda memiliki lebih dari satu batu ginjal. Oleh karena itu, pencegahan menjadi penting.
Asupan air yang memadai. Jika Anda cenderung untuk menghasilkan batu lagi, cobalah untuk minum cairan yang cukup sepanjang hari, setidaknya paling sedikit cukup untuk menghasilkan dua liter urin.

Asupan Kalsium.

Dulu orang yang cenderung menghasilkan batu kalsium disarankan untuk menghindari produk susu dan makanan lain dengan kandungan kalsium tinggi. Studi terbaru menunjukkan bahwa makanan tinggi kalsium, termasuk produk susu, mungkin malah dapat membantu mencegah pembentukan batu kalsium. Wanita berusia lebih tua yang mengkonsumsi suplemen kalsium untuk mencegah kehilangan tulang disarankan terus melakukannya.

Asupan Oxalate

(zat yang terjadi secara alamiah yang ditemukan dalam tanaman, hewan, dan manusia). Jika Anda rentan dalam pembentukan batu kalsium Oxalate Anda mungkin diminta oleh dokter Anda untuk membatasi atau menghindari makanan tertentu jika air seni mengandung kelebihan Oxalate. Makanan yang memiliki jumlah sedang Oxalate dapat dikonsumsi dalam jumlah terbatas.

Asupan Vitamin D

Anda mungkin diminta untuk menghindari makanan dengan penambahan Vitamin D dan beberapa jenis zat anti asam yang memiliki basis kalsium.

Asupan daging

Jika Anda memiliki air kencing yang sangat asam Anda mungkin perlu makan lebih sedikit daging, ikan, dan unggas karena jenis makanan ini meningkatkan jumlah asam dalam urin

Pengobatan batu ginjal

Pengobatan penyakit batu ginjal dibagi menjadi dua berdasarkan ukuran batu ginjalnya. Jika batu ginjal masih tergolong kecil atau sedang, serta masih dapat melewati saluran kemih tanpa harus dilakukan operasi, dokter biasanya akan menyarankan pasien untuk minum air putih saja sesuai takaran yang disarankan. Dengan adanya aliran cairan secara terus-menerus, diharapkan batu ginjal dapat terdorong keluar dengan sendirinya.
Apabila gejala yang dirasakan oleh pasien cukup mengganggu, biasanya dokter cukup meresepkan obat pereda rasa sakit, misalnya parasetamol, ibuprofen atau kodein.
Penanganan batu ginjal yang dengan operasi sangat jarang dilakukan. Langkah ini biasanya baru akan diterapkan jika batu berukuran lebih besar sehingga menyumbat saluran kemih pasien. Apabila tidak segera ditangani, dikhawatirkan kondisi tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih parah seperti pendarahan atau bahkan kerusakan ginjal.
Sebagian besar batu ginjal kecil dapat keluar lewat sistem saluran kemih dengan banyak minum air – 6-8 gelas sehari - untuk membantu mengeluarkan batu bersama air kemih. Untuk batu yang lebih besar, pilihan pengobatan yang tersedia sebagai berikut:

Terapi medis

Obat-obat tertentu dapat membantu mencegah pembentukan batu kalsium dan batu asam urat dengan mengendalikan jumlah asam atau alkali dalam urin yang merupakan faktor penentu dalam pembentukan kristal. Obat allopurinol (untuk mengobati asam urat kronis) juga dapat berguna dalam beberapa kasus Hyperuricosuria dimana asam urat kimia keluar dalam jumlah besar dalam urin.

Pengobatan melalui bedah

Ada tiga cara untuk mengobati batu ginjal menggunakan bedah. Termasuk dibawah ini:

  • 1.  Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL). Anda berbaring di mesin khusus yang menghasilkan gelombang kejut. Gelombang kejut yang dibuat di luar tubuh dan masuk melalui jaringan kulit dan tubuh sampai mereka berhenti pada batu yang lebih padat. Batu-batu tersebut terurai menjadi partikel kecil yang keluar dengan mudah lewat saluran kemih dalam urin. ESWL biasanya dilakukan secara rawat jalan. Waktu pemulihan yang relatif singkat, dan kebanyakan orang dapat melanjutkan kegiatan normal dalam beberapa hari kemudian. Namun banyak orang akan melihat ada darah dalam urin mereka selama beberapa hari setelah perawatan. Komplikasi dapat terjadi dengan prosedur ESWL. Terdapatnya memar dan sedikit ketidaknyamanan di daerah punggung atau perut akibat gelombang kejut. Untuk mengurangi risiko komplikasi, pasien biasanya diberitahu untuk menghindari aspirin dan obat-obatan lainnya yang mempengaruhi pembekuan darah selama beberapa minggu sebelum pengobatan. Kadang partikel batu yang hancur menyebabkan penyumbatan kecil dari saluran kemih yang memerlukan penempatan stent (sebuah tabung kecil jala yang digunakan untuk mengobati arteri sempit atau lemah) ke dalam ureter untuk membantu keluarnya potongan-potongan kecil tersebut. Jika batu ginjal tidak sepenuhnya hancur dengan satu pengobatan, pengobatan lanjutan sejenis mungkin diperlukan

  • 2.    Percutaneous nephrolithotomy (PCNL). PCNL sering digunakan ketika ukuran batu cukup besar atau di lokasi yang tidak memungkinkan untuk penggunaan efektif ESWL. Dalam prosedur ini, ahli bedah membuat sayatan kecil di bagian belakang tubuh yang menghasilkan sebuah terowongan langsung ke ginjal. Dokter bedah menggunakan suatu nephroscope (instrumen dimasukkan ke dalam sayatan di dalam panggul ginjal untuk melihat bagian dalam ginjal) untuk menemukan dan mengeluarkan batu. Sebuah tabung kecil yang disebut tabung nephrostomy akan ditinggal dalam ginjal selama beberapa hari. Keuntungan dari prosedur percutaneous nephrolithotomy adalah bahwa beberapa potongan kecil batu ginjal dapat dikeluarkan secara langsung, bukan semata-mata mengandalkan cara keluar alami mereka dari ginjal.

  • 3.    Prosedur pengeluaran batu Ureteroscopic. Ureteroscopy (prosedur yang melibatkan penggunaan perangkat kecil yang fleksibel atau kaku yang disebut ureteroscope untuk melihat dan mengeluarkan batu ginjal) mungkin diperlukan untuk batu-batu ureter bagian tengah dan bawah. Dokter bedah menggunakan ureteroscope, suatu instrumen serat optik kecil, melalui uretra dan kandung kemih ke ureter untuk mencari dan memotong batu dengan energi laser dan mengeluarkannya dengan suatu keranjang mirip kurungan. Sebuah stent kecil dapat dibiarkan dalam ureter selama beberapa minggu untuk memperlancar aliran urin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar